Cara Ampuh Membangun Employee Branding yang Kamu Harus Tahu, Dijamin Works!
Apakah kamu familier dengan hastag #lifeatgojek yang biasanya ada di setiap postingan sosial media Go-jek? Atau kamu pernah lihat di sosmednya, bagaimana daily activity karyawan Go-jek. Mulai dari main biliar, tenis meja, hingga aksi swafoto di sudut kantor yang instagramable. Yap, itu adalah employee branding!
Apa Itu Employee Branding dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Employee branding adalah pencitraan perusahaan yang dihadirkan pada diri pekerja atau karyawan. Miles and Mangold (2004) menyebut employee branding merupakan sebuah proses saat karyawan menginternalisasi citra perusahaan dan termotivasi untuk memproyeksikan citra itu kepada pelanggan dan konstituen perusahaan.
Sederhananya, employee branding ini bisa disebut sebagai cara untuk menanamkan nilai, visi, misi, dan budaya dalam perusahaan. Sehingga pandangan, sikap, dan perilaku mereka mencerminkan wajah perusahaan. Persis dengan cara Go-jek di atas kan? Bagaimana kita yang bukan karyawan Go-jek akan menilai bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan mental health karyawannya dengan segala sarana dan prasarana yang ada.
Fungsi dari employee branding ini salah satunya bisa membentuk karyawan menjadi duta merek dari perusahaan. Tujuannya untuk kasih pengaruh ke publik, stakeholder, pelanggan, bahkan kompetitor. Jadi, apa yang tertanam pada karyawan adalah representasi atau gambaran dari perusahaan.
Biar kamu semakin paham, Becak Mabur kasih contoh lagi ya. Misalnya, seorang pelayan toko diminta untuk berpenampilan menarik dengan keramahan, pelayanan, dan sikapnya sehingga kesan yang sampai ke publik secara tidak langsung akan membentuk citra toko atau perusahaan.
Selain pendidikan soal merek perusahaan, employee branding juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti pelatihan pelayanan pelanggan, orientasi perusahaan, dan pelatihan kerja reguler.
Alniacik dan Alniacik (2012) menyebut ada lima demensi dari employee branding.
Pertama Interest Value
Lewat brand atau produk yang baik, maka tingkat minat top talent terhadap merek perusahaan akan meningkat. Salah satu alasannya karena rasa puas serta keinginan untuk bekerja di lingkungan yang dicitrakan dari brand itu lewat karyawannya.
Social Value
Pencari pekerjaan akan beranggapan bahwa lingkungan kerja atau teman satu kantor merupakan tim yang berkualitas dan punya lingkungan yang baik.
Economic Value
Akan muncul ketertarikan terhadap manfaat dan nilai yang didapat dari sisi pendapatan gaji, bonus, jenjang karier, dan lainnya.
Development Value
Timbulnya harapan di perusahaan yang mempunyai brand baik, pastinya akan diingat dan dikenal serta diakui untuk hasil kerjanya serta kesempatan untuk pengembangan karier si pekerja.
Applicant Value
Ketertarikan ini bisa didapatkan para job seeker yang ingin belajar ilmu lebih banyak serta mempraktikannya untuk mengajakan orang lain dan bersentuhan dengan para pelangannya.
Baca juga: Pentingnya Branding Dalam Pemasaran
Terus apa sih bedanya dengan employer Branding?
Baik employer branding maupun employee branding sebenarnya merupakan sebuah kesatuan kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Tujuannya adalah untuk membentuk branding perusahaan. Singkatnya, employer branding fokus pada perusahaan, sedangkan employee branding lebih menitikberatkan pada pekerja atau karyawan.
Pengertian employer branding adalah upaya mencitrakan merek perusahaan untuk membangun reputasi sebagai tempat bekerja terbaik. Artinya, employer branding ini untuk menjaring kandidat terbaik di luar perusahaan, terkhusus kompetitor untuk bisa bergabung.
Rumusnya semakin kuat employer brand, maka semakin banyak kandidat hebat yang ingin buru-buru ngirim lamaran kerja ke perusahaan kita. Begitu juga sebaliknya, kalau reputasi kita buruk maka akan dijauhi top talent.
Selain itu, perusahaan dengan employer brand yang bagus juga berpeluang memenangkan persaingan dalam mendapatkan kandidat terbaik.
Kembali ke soal employee branding, lantas bagaimana cara membangun employee branding? Ada lima cara untuk meningkatkan employee branding. Berikut ulasannya:
Mengedukasi Karyawan
Perusahaan harus bisa mengedukasi karyawan terkait apa pun tentang perusahaan, seperti nilai, visi, misi, dan produk/layanan perusahaan. Edukasi ini diperlukan untuk membantu karyawan agar meningkatkan awareness perusahaan dan membentuk cinta.
Keselarasan
Keselarasan yang dimaksud adalah menyatukan harapan karyawan dengan produk. Hal ini akan membantu membangun perasaan aliansi dengan item tersebut. Contohnya, melalui pengenalan produk bagi karyawan dan karyawan menggunakan produk itu, itu akan membuat perusahaan secara tidak langsung punya costumer tetap. Di sinilah trik marketing mouth-to-mouth akan berlangsung dan biasanya akan works!
Di samping itu juga membantu menginovasikan produk misalnya ditemukan kelemahan atau cacat produk. Biasanya insight dari internal lebih didengar dan langsung langsung diperbaiki.
Awarding
Kita sama-sama mengetahui bahwa karyawan atau pekerja merupakan aset perusahaan juga harus diperlakukan dengan baik. Jangan egois fokus pada kesalahan serta melupakan kebaikan dan kerja kerasnya. Mungkin perusahaan bisa mengadakan program bulanan semacam awarding atau employee of the month. Hal ini bertujuan mendongkrak semangat karyawan dan membuat pekerja merasa lebih dihargai.
Berikan Feedback
Memberikan feedback atau umpan balik bagi karyawan sebagai upaya perbaikan kinerja agar lebih optimal dan meningkatkan performa perusahaan. Salah satu caranya bisa dijadikan rutin bulanan atau mingguan agar seluruh permasalahan bisa dituntaskan secepat mungkin. Untuk kamu ketahui, sering-sering memberi feedback itu bisa bikin karyawan merasa lebih dihargai lho. Sebab semua insight tersebut bisa dipakai untuk mendongkrak kinerja.
Komunikasi adalah koentji!
Terakhir yang tak kalah penting untuk melakukan employee branding adalah komunikasi. Dalam bekerja di perusahaan, pastinya lebih banyak bekerja dalam tim atau mengharuskan bersentuhan dengan divisi lain. Untuk itu, menjaga komunikasi yang baik berperan penting agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan maksimal. Transparansi dalam komunikasi juga bisa meredam berbagai konflik dalam perusahaan lho.
Gimana, makin pernasaran dengan employee branding dan ingin buru-buru mempraktikkannya? Cari tahu lebih banyak tentang jasa branding DI SINI yuk!