Apa itu Brand? Bagian 1 – 5 Faktor Yang Membentuk Sebuah Brand (Merek)
Disadur dari artikel Susan Gunelius
Konsep branding sering menjadi bahasan yang membingungkan, bahkan banyak pelaku pemasaran berpengalaman yang tidak memahaminya dengan benar. Apa itu brand ? Apa itu branding ? kedua istilah tersebut terlihat seperti pertanyaan yang sederhana, tetapi jawabanya tidaklah demikian. Jika Anda saja dibuat bingung oleh brand anda, maka konsumen anda tentu akan dibuat bingung pula olehnya. Tindakan selanjutnya yang mungkin anda lakukan adalah membuang-buang waktu dan uang dengan mengembangkan sebuah brand yang lemah.
Untuk membantu mengatasi kebingungan tentang branding, Kami akan memperkenalkan artikel seri yang terdiri dari 6-bagian artikel yang menjelaskan “Apa itu Brand? “. Artikel hari ini akan memperkenalkan 5 faktor yang menjelaskan sebuah brand. Artikel-artikel berikutnya masing-masing akan menjelaskan secara detail dari 5 faktor dibawah ini sehingga anda bisa menerapkan tips-tips yang diberikan untuk memastikan bahwa brand anda berada di jalur yang benar.
1. Janji brand (brand promise)
Pada intinya, brand adalah sebuah janji kepada konsumen. Apa yang konsumen akan dapatkan ketika mereka membeli sebuah produk atau jasa di bawah payung brand anda ?
Contoh: Pikirkan tentang brand favorit anda dan apakah yang dijanjikan brand tersebut kepada anda. Jika anda penggemar Nike, brand ini mungkin mewakili atletis, kinerja, kekuatan, kesehatan yang baik, dan kesenangan. Apakah Brand anda sudah menjanjikan sesuatu kepada konsumen?
2. Persepsi brand (brand perception)
Brand dibangung oleh para konsumen, di benaknya, bukan oleh perusahaan. Pada akhirnya, inilah jalan dimana para konsumen merasakan sebuah brand yang menrepresentasikan dirinya. Sebenarnya, tidaklah penting janji apa yang anda sampaikan mengenai brand anda, karena yang lebih penting adalah bagaimana para konsumen anda merasakan brand anda. Anda perlu melakukan aktivitas-ativitas untuk mengembangkan persepsi konsumen yang secara akurat merefleksikan brand anda, atau nantinya brand anda akan stuck dan akhirnya dilupakan.
Contoh: Bagaimanakah persepsi para konsumen Indomie? Anda bisa memiliki persepsi bahwa semua aktivitas brand Indomie dimaksudkan untuk menciptakan persepsi-persepsi spesifik konsumennya untuk menjadi selera di setiap kesempatan.
3. Harapan brand
Berdasarkan atas janji dari brand anda, para konsumen mengembangkan banyak harapan untuk brand anda. Ketika mereka mengeluarkan uang hasil kerja keras dari kantong mereka dan membeli berbagai produk atau jasa anda, mereka beranggapan bahwa harapan-harapan mereka akan cocok dengan brand anda. Jika hal itu tidak terjadi pada setiap interaksi mereka dengan brand anda maka para konsumen akan merasa dibuat bingung oleh brand anda dan membuangnya jauh-jauh seraya mencari brand lain yang sesuai dengan harapan-harapan mereka dalam setiap interaksi.
Contoh: Bayangkan jika KFC meluncurkan produk Gado-Gado. Paling tidak kita katakanlah, para konsumen akan merasa sangat dibingungkan karena sebuah produk yang tidak sesuai harapan mereka terhadap sebuah brand-nya selama ini.
4. Brand Personality
Daripada bertanya “Apa brand itu?” mungkin akan lebih baik bertanya, “Siapa itu brand?” Setiap brand mempunyai personality atau karakter. Pikirkan brand anda sebagai pribadi seseorang. Orang seperti apakah dia? Apakah yang bisa anda harapkan ketika berinteraksi dengan orang itu? Dari penampilan sampai kepribadian dan segala sesuatu diantara keduanya, brand personality anda adalah salah satu yang akan dinilai dan dipertimbangkan oleh para konsumen sebelum mereka berbisnis dengan anda.
Contoh: Pikirkan seperti ini. Dengan siapakah anda lebih suka menghabiskan waktu – Apple atau Microsoft – ? Keduanya memiliki brand personality yang sangat berbeda. Brand anda harus memilikinya juga.
5. Elemen brand (Brand Element)
Brand anda diwakili oleh elemen-elemen tak terlihat sebagaimana yang telah dijelaskan di atas serta diwakili oleh elemen-elemen yang dapat dilihat seperti logo, slogan, kemasan, dll. Semua elemen ini harus bekerjasama secara konsisten mengkomunikasikan janji dari brand anda, membentuk berbagai persepsi brand, mencocokan harapan-harapan brand, dan mendefiniskan brand personality anda. Jika satu saja salah maka seluruh bagian brand anda akan runtuh. Jangan sampai anda menggunakan slogan “makanan sehat” jika ternyata ditemukan bahan makanan tidak sehat pada produk yang anda jual, misalnya.
Perlu digaris bawahi, brand harus jelas, bisa diandalkan, dan bisa dipercaya oleh para pelanggan dan para pegawai anda. Namun demikian, sebuah brand tidaklah dibangun dalam satu malam saja. Sebelum anda dapat menjabarkan dan menghidupkan brand anda, Anda perlu melakukan beberapa penelitian sehingga anda tidak membuang waktu membawa brand anda ke arah yang tidak akan mengantarkan anda untuk mencapai tujuan. Anda harus memahami pesaing anda dan audience, sehingga anda dapat menciptakan brand yang menjanjikan hal-hal yang sesuai. Riset harus dilakukan pertama kali, kemudian analisis, strategi, dan eksekusi harus mengikuti, dan seiring berjalannya waktu, brand anda akan tumbuh.
Berikutnya: Apa itu Brand? Bagian 2 – Janji Sebuah Brand