Nama Brand Berubah, Alasannya
Nama brand menjadi aspek penting dan vital dalam berbisnis namun agaknya cukup sering kita jumpai khususnya di dunia bisnis, perusahaan dengan brand yang sudah kita kenal memutuskan untuk merubah namanya. Nama brand menjadi hal yang krusial ketika terjadi perubahan, apalagi jika perusahaan tersebut sudah sangat terkenal di kalangan publik. Berikut beberapa alasan pemilik perusahaan mengubah nama brand yang dikelolanya:
Merger, Akuisisi atau Dijual
Tidak dapat dipungkiri ketika terjadi kebijakan bisnis untuk melakukan merger, akuisisi atau penjualan perusahaan berdampak pula pada perubahan nama brand. Biasanya dilakukan perundingan khusus membahas perubahan nama ini, bisa dengan menyatukan 2 nama perusahaan, merubah namun tetap mengambil beberapa elemen nama dari perusahaan yang bergabung, atau bisa saja menghilangkan salah satunya. Butuh pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan tersebut sebelum keluar nama yang diumumkan ke publik.
Mengubah Positioning atau Membuat Image Baru
Strategi positioning terkadang juga berbenturan dengan nama brand yang ada, sehingga perlu adanya perubahan nama brand yang lebih relevan. Image yang didapat saat menerapkan nama sebelumnya ternyata kurang sesuai dengan yang diharapkan pemilik, yang bisa jadi juga berdampak pada penjualan.
Perubahan Strategi Perusahaan (berpindah bidang industri/pasar baru)
Nama brand tertentu kadang identik dengan nama untuk kategori industri tertentu, sehingga ketika strategi perusahaan berubah untuk pindah ke bidang industri atau pasar yang baru, perlu adanya perubahan nama brand.
Pemasaran Internasional (untuk menyelaraskan nama brand tanpa batasan negara)
Nama biasanya diambil dari lingkungan sekitar. Ketika bisnis perusahaan berkembang hingga meraih pasar luas, terjadi ketidak sesuaian nama dengan market yang dituju. Upaya perubahan nama dapat dilakukan dengan regional atau keseluruhan nama.
Persoalan Legal
Persoalan legal sering menghambat ketika bisnis sedang pesat-pesatnya berkembang. Aspek legal tidak dapat diabaikan ketika pengusaha mendirikan perusahaan, termasuk pendaftaran merek di lembaga resmi pemerintah. Namun jika upaya legal telah ditempuh, maka solusi terakhir adalah ganti nama brand. Dengan berbekal masalah sebelumnya, agaknya perusahaan harus lebih cermat dalam menjaga portfolio brand yang dimilikinya.
Perubahan nama brand perlu dilakukan secara cermat, bahkan cenderung hati-hati. Agak berbeda ketika kita membuat nama brand yang benar-benar baru, karena secara infrastruktur dan resiko bisnis yang dihadapi ketika merubah nama brand lebih tinggi daripada melahirkan brand baru. Jika menghadapi persoalan dan atau tantangan perusahaan seperti alasan-alasan di atas, dapat menghubungi brand consultant atau perusahaan branding agency profesional untuk mendukung program rebranding perusahaan anda.